Informasi

13 Nov 2021 Tak Berkategori

Informasi yang disajikan di antaranya adalah :

  • Informasi ilmiah kegunungapian, kegempaan dan gerakan tanah;
  • Informasi  fenomena gunungapi terbentuk sebagai hasil proses-proses geologi;
  • Informasi mitigasi bencana gunungapi, gempa bumi , tsunami, gerakan tanah;
  • Informasi sumber daya gunungapi sebagai potensi yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat, pengembangan infrastruktur dan lainnya;
  • Informasi aspek sosial budaya yang menyangkut kehidupan, budaya/tradisi, mitos dan lainnya yang berkaitan dengan lingkungan dan keberadaan suatu gunungapi.

Mitologi

Gunung Merapi selain merupakan sebuah fenomena alam, juga merupakan simbol kekuatan magis yang melingkupi kota Yogyakarta. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Pantai Parang Kusumo di Laut Selatan dan juga Gunung Merapi berada dalam garis lurus/ imajiner.

Gunung dan laut memiliki arti yang sangat penting bagi Keraton yang dibangun berdasarkan pertimbangan keseimbangan dan keharmonisan. Keraton merupakan titik imbang dari api dan air. Api dilambangkan oleh Gunung Merapi sedangkan air dilambangkan ppada titik paling selatan, Pantai Parang Kusumo. Sedangkan Keraton di titik tengahnya.

Laut selatan mencerminkan hubungan horizontal antar sesama manusia. Sedangkan Merapi pencerminan hubungan vertikal antara manusia dengan penciptanya.

Labuhan Merapi merupakan prosesi adat masyarakat di sekitar lereng Merapi. Labuhan berasal dari kata “labuh” yang artinya persembahan. Upacara adat Keraton Mataram ini sebagai perwujudan doa persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Keraton dan rakyatnya selalu diberi keselamatan dan kemakmuran.

Di samping labuhan ada beberapa upacara selamatan yang lain, yang dilakukan oleh masyarakat setempat seperti : Sedekah Gunung, Selamatan Ternak, Selamatan Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon, Selamatan Mencari Orang Hilang, Selamatan Orang Kesurupan, Selamatan Sekul Bali, Selamatan Mengambil Jenasah, Selamatan Menghadapi Bahaya Merapi dan lain-lain.

 

BACA JUGA : MITOLOGI GUNUNG MERAPI

Museum Gunungapi Merapi Masuk Sekolah

20 Aug 2021 Berita, Kegiatan

Sleman, (20 Agustus 2021) – Museum Gunungapi Merapi merupakan salah satu tempat edukasi sekaligus rekreasi yang terdampak di masa pandemi Covid-19 terutama dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Dalam masa PPKM yang diberlakukan menuntut Museum Gunungapi Merapi menutup sementara pelayanan dan operasional sesuai himbauan dari pemerintah no 7 tahun 2021.

Program Museum Masuk Sekolah adalah salah satu program yang dimiliki Museum Gunungapi Merapi guna mengenalkan keberadaan Museum Gunungapi Merapi ke masyarakat umum dan secara khusus kepada instansi terkait seperti dinas pendidikan kabupaten dan kota juga sekolah-sekolah yang berada di Yogyakarta dan sekitarnya.

Sebelum terjadinya  pandemi Covid-19, program tersebut dilaksanakan dengan cara team promosi/ team program Museum Masuk Sekolah mendatangi sekolah atau instansi yang sudah terjadwalkan. Namun semenjak terjadinya pandemi Covid-19 program tersebut dihentikan sementara selama 1 tahun.

Mengingat pentingnya pengenalan Museum kepada masyarakat umum, program ini diaktifkan kembali dengan sistem berbeda dari masa sebelum pandemic. Pelaksanaan program ini dengan memanfaatkan teknologi informasi yaitu melalui zoom meeting dan juga GoogleMeet dari Museum Gunungapi Merapi. Pertama kali diaktifkan kembali program ini pada tanggal 14 dan 16 Agustus 2021. yaitu SMPN 3 Ngaglik, dan SMPN 3 Depok. Acara ini dimulai dengan sambutan dari pihak sekolah, dan Museum Gunungapi Merapi, kemudian dilanjutkan pemateri dari Dosen Geologi UGM, yaitu Dr. Eng. Akmaludin, S.T,.M.T, dan dilanjut dengan Virtual Tour yang dipandu oleh pemandu Museum Gunungapi Merapi, dan acara ini diakhiri dengan quiz serta doorprize menarik dari pihak Museum, yang berupa T-shirt.

Dengan diaktifkannya program ini kembali, pihak Museum berharap masyarakat tetap mengenal keberadaan Museum Gunungapi Merapi di masa pandemi.

E-PAYMENT MUSEUM GUNUNGAPI MERAPI

SLEMAN, 14 April 2020 – Kabar gembira untuk temen-temen pelaku wisata yang berencana melakukan kunjungan wisata edukasi di Museum Gunungapi Merapi. Saat ini, Museum Gunungapi Merapi sudah memilīki sistem pembayaran elektronik (E-Payment) yang berkolaborasi dengan QRIS yang sudah resmi launching pada tanggal 14 Maret 2020 dan sudah aktif digunakan sebagai alat transaksi resmi  di Museum Gunungapi Merapi. Penggunaan transaksi ini bisa diakses oleh sahabat museum dari Tour Leader, Rombongan sekolah, Rombongan instansi maupun perorangan bersama keluarga tersayang untuk mempermudah proses transaksi pembayaran ketika akan mengadakan kunjungan di Museum Gunungapi Merapi.

Transaksi E-payment di Museum Gunungapi Merapi dapat menggunakan E-money dari seluruh Penyedia Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Dan hanya berlaku transksi di tempat pembelian tiket kami ya sahabat semua. Jadi, buat temen-temen jangan lagi-lagi khawatir untuk kesulitan dalam proses pembayaran kunjungan. Tidak perlu ribet membawa uang cash terlalu banyak dan tebal ya sahabat. Dan jangan lupa masukkan Museum Gunungapi Merapi dalam agenda perjalanan sahabat semua. Kami tunggu kunjungannya sesuai jam operasional Museum Gunungapi Merapi.

Kerjasama Penguatan Literasi dengan SMA N 1 Pakem

Kemah Budaya

10 Aug 2019 Berita, Kegiatan

         11 Juli 2019. Dilaksanakan Kemah Budaya oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman yang diikuti oleh perwakilan kontingen pramuka di wilayah Sleman, Yogyakarta dan juga se-Jawa. Pelaksanaan  rangkaian Kemah Budaya dilaksanakan dari tanggal 10 Juli – 12 Juli 2019 di Desa Wisata Garongan, Turi, Sleman, yang dimana tim sosialisasi dan promosi Museum Gunungapi Merapi ditunjuk sebagai salah satu narasumber untuk tanggal 11 Juli 2019. Dengan membawakan materi berkaitan dengan pengurangan resiko bencana khususnya ancaman dari letusan Gunung Merapi.

Mengingat tentang kondisi dan lokasi pelaksanaan kemah budaya berada di lereng Gunung Merapi, maka panitia pelaksana membahas salah satu materi tentang pengurangan resiko bencana khususnya tentang ancaman letusan Gunung Merapi. Seperti apa ancaman yang potensi ditimbulkan dari letusan Gunung Merapi dan apa yang seharusnya kita lakukan untuk menghadapi ancaman tersebut. Yang sebagaian besar materi tersebut sudah menjadi bagian dari koleksi yang dimiliki oleh Museum Gunungapi Merapi.

Dalam penyampaian informasi dan materi tersebut, tim Museum Gunungapi Merapi menggandeng tim dari Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kab.Sleman komunitas dibawah naungan Dinas Sosial Kab.Sleman selaku pelaksana harian dalam upaya pengurangan resiko bencana.

Penyamapaian materi dikemas dalam bentuk fun game yang disampaikan kolaborasi tim Museum Gunungapi Merapi dan Tagana Kab.Sleman.

Museum Jajah Pawiyatan

25 Apr 2019 Berita, Kegiatan

20 April 2019 – Museum jajah pawiyatan menjadi satu program baru dari Museum Gunungapi Merapi bagian dari sosialisasi museum kepada khalayak umum.. di bawah naungan Dinas Kebudayaan Kab Sleman.
Saat ini sasaran utamanya adalah murid-murid yang ada di sekolah2 baik di kab.Sleman maupun di luar kab.Sleman.

Kali ini yang beruntung adalah SMP 2 Ngaglik, menjadi sekolah pertama pelaksaan Museum Jajah Pawiyatan. Dilaksanakan di aula SMP N 2 Ngaglik yang di ikuti siswa kelas VII.

Materi yang di sampaikan dalam program ini adalah :
1. Pengetahuan tentang Gunungapi Merapi dan bahaya serta manfaat keberadaannya
2. Keberadaan Museum Gunungapo Merapi sebagai satu tempat wisata edukasi tentang Gunung Merapi dan mitigasi bencana letusan merapi
3. Fun game yang bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi dalam menghadapi suatu masalah terutama ketika terjadi kondisi chaos akibat letusan Merapi

Acara yang dilaksakan di awali dengan sambutan-sambutan, dilanjutkan dengan materi mengenai Gunung Merapi dan Museum Gunungapi Merapi. Di tutup dengan fun game yang meriah di pandu oleh salah satu pemandu Museum Gunungapi Merapi..

Salam Sahabat Museum !
Museum Dihatiku !

Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Untuk Anak

1 Feb 2019 Berita, Kegiatan

Sleman – Museum Gunungapi Merapi melaksanakan program kegiatan berupa pemberian edukasi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana kepada anak-anak hunian tetap (huntap) Banjarsari, Glagaharjo, Cangkringan,Sleman pada tanggal 27 Januari 2019.

Kegiatan tersebut terlaksana atas kerjasama dari  Museum Gunungapi Merapi  dengan   Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kab.Sleman serta SOS Children Villages Indonesia. SOS merupakan organisasi sosial nirlaba non-pemerintah yang aktif dalam mendukung hak-hak anak.

Kegiatan yang  dilaksanakan di  Museum Gunungapi Merapi  bertujuan  untuk  mengenalkan  resiko bencana kepada  anak sejak dini termasuk memetakan bencana apa saja yang berpotensi terjadi di sekitar sekolah maupun rumah tinggal mereka khususnya bencana alam letusan Gunung Merapi dan gempa bumi yang sangat besar potensi terjadi dan mengancam. Bagaimana cara menghadapi bencana yang mungkin terjadi, apa saja yang diperlukan atau di butuhkan dalam melindungi diri dari  ancaman  bahaya  yang  terjadi,  kepada siapa  mereka harus  meminta perlindungan jika terjadi bencana, dan kemana mereka harus menyelamatkan diri jika terjadi bencana adalah beberapa  point materi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut terutama dalam menghadapi bahaya letusan Gunungapi Merapi.

Kegiatan yang di ikuti 25 anak huntap tersebut dikemas dalam bentuk kegiatan berupa outbound yang menggunakan lokasi di halaman belakang Museum Gunungapi Merapi dan dipandu oleh anggota Tagana Kab.Sleman. Dilanjutkan dengan  berkeliling di koleksi  Museum Gunungapai Merapi  yang kemudian diakhiri dengan  menyaksikan pemutaran film Mahaguru Merapi serta evaluasi tentang kegiatan di aula Museum Gunungapi Merapi.

Salah satu bentuk kepedualian Museum Gunungapi Merapi terhadap masyarakat di lereng Merapi yang berpotensi terdampak dari letusan yang sewaktu-waktu mengancam menjadi pendorong kuat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut mengingat tujuan pendirian dan keberadaan Museum Merapi menjadi salah satu tempat edukasi mengenai bencana alam terutama letusan Gunungapi Merapi.

Salam Sahabat Museum !

Museum Dihatiku !

 

QR Code koleksi Museum Gunungapi Merapi

Museum Gunungapi Merapi – Mulai bulan Januari 2019 koleksi di Museum Gunungapi Merapi dilengkapi dengan fitur QR Code. Ini adalah fasilitas pendukung yang di sediakan oleh pengelola museum untuk koleksi yang ada di Museum Gunungapi Merapi agar pengunjung dapat lebih cepat dan nyaman dalam memperoleh informasi koleksi di Museum Gunungapi Merapi.

QR Code koleksi Museum Gunungapi Merapi terletak di setiap koleksi yang ada di museum baik di koleksi lantai 1 dan lantai 2. Tertempel di setiap pojok koleksi. Semua pengunjung dapat mengakses secara gratis untuk fasilitas tersebut.

Cara untuk menggunakan atau mengaksesnya adalah sebagai berikut :

  1. Arahkan kamera HP ke QR Code yang tertempel di setiap koleksi atau unduh aplikasi QR Reader di HP
  2. Scan tampilan QR Code yang tertempel di setiap koleksi museum
  3. QR Code akan megarahkan ke halaman website informasi

Jika sudah menscan QR Code dari koleksi akan secara otomatis terhubung atau masuk di Website resmi museum yang berisi informasi setiap koleksi Museum Gunungapi Merapi.

Pengadaan fasilitas QR Code koleksi museum di Museum Gunungapi Merapi sebagai salah satu wujud peningkatan kualitas museum yang didirikan selain sebagai tempat wisata juga sebagai wahana pendidikan yang dituntut untuk  mengikuti perkembangan zaman tanpa mengesampingkan fasilitas pemandu yang sudah dimiliki oleh museum.

Salam Sahabat Museum !

Museum Dihatiku !

[siteorigin_widget class=”WP_Widget_Media_Video”][/siteorigin_widget]

Peningkatan Kapasitas SDM Tagana Kab. Blitar dalam Perlindungan Sosial Penanggulangan Bencana Alam di Museum Gunungapi Merapi

22 Nov 2018 Berita

Museum Gunungapi Merapi, pada hari Selasa 6 November 2018 berlangsung kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM Tagana Kab. Blitar dalam Perlindungan Sosial Penanggulangan Bencana Alam. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kab.Blitar yang menaungi Tagana Kab.Blitar. Peserta kegiatan ini terdiri dari 60 peserta yang berasal dari Dinas Sosial Kab.Blitar, Tagana Kab.Blitar dan Dinas Sosial Kab.Sleman beserta Tagana Kab.Sleman.

Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM ini bertujuan untuk sharing pengalaman dan ilmu dari Tagana Kab.Sleman kepada rekan- rekan Tagana Kab Blitar dalam hal penanggulangan bencana terutama ancaman letusan gunungapi yang sudah sering terjadi, salah satunya letusan Merapi tahun 2006 dan 2010. Hal ini dikarenakan di Kab.Blitar juga merupakan daerah yang berpotensi terdampak ancaman bahaya letusan gunung api G.Kelud.

Pada kesempatan kali ini, materi yang disampaikan berupa manajemen penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi yang disampaikan oleh Kabid Linjamsos Dinsos Kab. Sleman, manajemen perlindungan sosial dalam penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi oleh Kasi Bansos dan Penanganan FM Dinsos Kab. Sleman, dan materi penanganan bencana erupsi Gunung Merapi dari masa ke masa oleh Ketua FK Tagana Kab Sleman. Materi-materi ini disampaikan agar peserta dapat belajar langsung dari pengalaman yang dilakukan di Gunungapi Merapi sehingga apabila terjadi letusan gunungapi, penanggulangan bencana dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat.

Indonesia merupakan negara yang berada di wilayah Ring Of Fire atau Cincin Api Pasifik yang menyebabkan Indonesia memiliki 127 gunungapi aktif. Gunungapi ini tersebar dari Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, sampai dengan Kepuluan Maluku dan Wilayah Sulawesi sehingga potensi bencana juga menaungi wilayah-wilayah tersebut. Kegiatan peningkatan kapasitas SDM terutama untuk penanggulangan bencana yang tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan bencana seperti ini sangatlah bermanfaat untuk Indonesia yang memang memiliki potensi bencana tersebut. Museum Gunungapi Merapi sebagai salah satu wahana informasi-edukasi gunungapi berusaha untuk selalu memberikan dukungan untuk kegiatan seperti ini terutama yang berkaitan dengan urgensi-nya untuk meningkatkan kesadaran bencana bagi masyarakat Indonesia. Seperti semboyannya, Merapi Jendela Bumi!

Salam Sahabat Museum!
Museum di Hatiku!

1 2 3 11

Search

+